Profil Desa Rowodadi
Ketahui informasi secara rinci Desa Rowodadi mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Rowodadi, Grabag, Purworejo. Mengupas tuntas potensi Desa Rowodadi sebagai lumbung padi, kekayaan seni dan budaya lokal yang hidup,
-
Tentu, saya akan membuat profil Desa Rowodadi dalam format berita jurnalistik yang profesional dan komprehensif, sesuai dengan instruksi Anda. Deskripsi Singkat Profil Desa Rowodadi, Grabag, Purworejo. Mengupas tuntas potensi Desa Rowodadi sebagai lumbung
Berkat lahan subur dan sistem irigasi teknis yang optimal, Desa Rowodadi merupakan salah satu sentra produksi padi utama di Kecamatan Grabag, menopang ketahanan pangan regional
-
Kekayaan Seni dan Budaya
Desa ini menjadi basis bagi kelompok kesenian tradisional yang aktif, khususnya Kesenian Incling (Kuda Lumping), yang menjadi wujud nyata pelestarian budaya lokal.
-
Pembangunan Berfokus Pertanian
Alokasi pembangunan infrastruktur desa diprioritaskan untuk mendukung sektor pertanian, seperti normalisasi saluran irigasi dan perbaikan jalan usaha tani, guna meningkatkan produktivitas.
Desa Rowodadi, yang terhampar di dataran rendah subur Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, menampilkan citra sebagai desa agraris yang mapan dan dinamis. Dikenal luas sebagai salah satu lumbung padi andalan, desa ini tidak hanya menggantungkan hidupnya pada kekayaan hasil bumi, tetapi juga merawat denyut kebudayaan melalui kesenian lokal yang terus hidup dan berkembang. Dengan fondasi ekonomi yang kokoh di sektor pertanian dan semangat komunal yang kuat, Rowodadi menjadi contoh sinergi antara kerja keras, alam yang subur dan pelestarian jati diri budaya.
Bentang Geografis dan Anugerah Kesuburan Tanah
Secara geografis, Desa Rowodadi terletak di bagian selatan Kecamatan Grabag, dengan topografi yang didominasi oleh dataran rendah. Kondisi ini menjadi anugerah utama yang memungkinkan pengembangan sistem pertanian sawah beririgasi teknis secara ekstensif. Menurut sejarah lokal, nama "Rowodadi" yang berarti "rawa yang menjadi (daratan)" merefleksikan asal-usul wilayah ini yang terbentuk dari endapan aluvial yang sangat subur.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo, luas wilayah Desa Rowodadi adalah 1,22 kilometer persegi atau 122 hektare. Hampir seluruh lahan di desa ini merupakan lahan produktif yang dimanfaatkan untuk pertanian. Batas-batas wilayah Desa Rowodadi secara administratif ialah sebagai berikut:
Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pasaranom.
Di sebelah Timur berbatasan dengan Desa Grabag.
Di sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Ngombol.
Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tlepok Wetan.
Lokasinya yang strategis di dataran rendah dan didukung oleh infrastruktur irigasi yang memadai menjadikan Desa Rowodadi sebagai kawasan yang ideal untuk budidaya padi intensif sepanjang tahun.
Demografi dan Tatanan Sosial Masyarakat
Menurut data kependudukan terkini hingga pertengahan tahun 2025, Desa Rowodadi dihuni oleh 1.485 jiwa. Dengan luas wilayah 1,22 kilometer persegi, tingkat kepadatan penduduknya tergolong tinggi untuk ukuran desa, yakni mencapai 1.217 jiwa per kilometer persegi. Tingkat kepadatan ini mengindikasikan bahwa Rowodadi merupakan desa yang padat dan mapan, di mana lahan dimanfaatkan secara optimal untuk permukiman dan pertanian.Mayoritas mutlak penduduknya berprofesi sebagai petani, baik sebagai pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani. Struktur sosial masyarakatnya sangat komunal dan agraris, di mana siklus hidup dan kegiatan sosial seringkali selaras dengan kalender pertanian. Semangat gotong royong dan kebersamaan masih menjadi perekat sosial yang kuat, terlihat dari berbagai kegiatan seperti kerja bakti membersihkan saluran irigasi atau membantu sesama warga. Lembaga sosial seperti kelompok tani (poktan) dan perkumpulan petani pemakai air (P3A) memegang peranan penting dalam mengorganisasi kegiatan pertanian secara kolektif.
Padi sebagai Urat Nadi Perekonomian
Perekonomian Desa Rowodadi secara fundamental digerakkan oleh sektor pertanian, dengan padi sebagai komoditas tunggal yang paling dominan. Hamparan sawah yang hijau dan menguning sesuai musimnya adalah pemandangan yang mendefinisikan desa ini. Berkat dukungan sistem irigasi teknis yang baik, para petani mampu melakukan tanam hingga tiga kali dalam setahun, menjadikan Rowodadi sebagai salah satu pemasok beras utama untuk pasar lokal di Kecamatan Grabag dan sekitarnya.Keberhasilan sektor ini tidak lepas dari peran aktif kelembagaan petani. Melalui kelompok tani, para petani mendapatkan akses yang lebih mudah terhadap informasi penyuluhan, benih unggul, pupuk bersubsidi, dan teknologi pertanian. Produktivitas yang tinggi ini secara langsung berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Di luar musim tanam padi, sebagian petani melakukan diversifikasi dengan menanam palawija seperti jagung dan kedelai untuk memaksimalkan pendapatan dan menjaga kesehatan tanah.Selain dari budidaya, geliat ekonomi turunan dari sektor pertanian juga tumbuh, seperti usaha penggilingan padi skala kecil dan menengah yang tersebar di beberapa titik desa. Keberadaan penggilingan ini membantu petani dalam proses pascapanen dan memberikan nilai tambah pada gabah hasil panen.
Geliat Seni dan Pelestarian Budaya Lokal
Keunikan Desa Rowodadi tidak hanya terletak pada potensi agrarisnya, tetapi juga pada kekayaan seni dan budayanya yang terus lestari. Desa ini menjadi rumah bagi beberapa kelompok kesenian tradisional, dengan Kesenian Incling atau yang lebih dikenal sebagai Kuda Lumping menjadi yang paling menonjol. Kesenian yang memadukan tarian dinamis, musik gamelan, dan unsur magis ini bukan sekadar tontonan, melainkan juga menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan desa.Kelompok-kelompok seni ini secara rutin berlatih dan sering diundang untuk tampil dalam berbagai acara, mulai dari hajatan warga, perayaan hari besar nasional, hingga festival budaya di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Keberadaan kesenian ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar, berekspresi, dan meneruskan warisan leluhur. Selain itu, tradisi agraris seperti Wiwitan, sebuah ritual syukuran sederhana sebelum panen raya, masih sering dilakukan oleh petani sebagai bentuk ungkapan terima kasih atas hasil bumi yang melimpah.
Pembangunan Infrastruktur dan Prospek Masa Depan
Pemerintah Desa Rowodadi menempatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor pertanian sebagai prioritas utama. Melalui alokasi Dana Desa (DD), program-program seperti normalisasi dan perbaikan saluran irigasi tersier, pengerasan jalan usaha tani, dan pembangunan jembatan kecil menjadi fokus utama. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kelancaran distribusi air ke sawah dan mempermudah akses pengangkutan hasil panen, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan pendapatan petani.Menghadapi masa depan, tantangan utama Desa Rowodadi adalah regenerasi petani dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang dapat memengaruhi pola tanam dan ketersediaan air. Mendorong minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian melalui modernisasi dan pendekatan agribisnis menjadi agenda penting.Prospek Desa Rowodadi sangat cerah. Dengan statusnya sebagai lumbung padi yang mapan dan keunikan budayanya, desa ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi agrowisata dan wisata budaya. Pengunjung dapat ditawari paket pengalaman merasakan kehidupan sebagai petani, menyaksikan prosesi adat Wiwitan, dan menikmati pertunjukan Kesenian Incling yang otentik. Dengan inovasi dan pengelolaan yang baik, Rowodadi berpotensi menjadi desa yang tidak hanya mandiri secara pangan, tetapi juga kaya secara budaya dan maju secara ekonomi.